Max Born - Hari ini Google Doodle memasang Max Born sebagai gambar dalam berandanya. Lalu, Siapa Max Born? Sampai Google memperingati hari ulang tahunnya yang ke-135. Dikutip dari wikipedia, Born lahir pada 11 Desember 1882, di Breslau, Jerman (yang kini menjadi Wroclaw, Polandia), Born belajar fisika di Universitas Breslau, Heidelberg, dan Zürich.
Max Born Pada tahun 1909, ia ditunjuk sebagai salah satu dosen di Georg-August-Universitaet Goettingen, di mana ia bekerja hingga 1912, kemudian ia pindah ke Universitas Chicago. Pada tahun 1915, ia kembali ke Jerman namun harus masuk Militer Jerman.
Pada tahun 1919, born menjadi guru besar di Universitas Goethe Frankfurt, dan kemudian profesor di Göttingen pada 1921. Selama masa inilah Born berhasil merumuskan penafsiran tentang probabilitas fungsi kepadatan dalam persamaan mekanika kuantum Schroedinger. Gagasan Max Born inilah yang menggantikan teori kuantum yang asli dan dikenal dengan teori Born Rule.
Di dunia internasional, Max Born dikenal sebagai seorang penemu Born Rule, sebuah teori yang menggunakan probabilitas matematika untuk melakukan prediksi lokasi partikel-partikel gelombang dalam sebuah sistem kuantum.
Born Rule menjadi salah satu bagian penting sebagai upaya mempelajari dan menerapkan mekanika kuantum hingga saat ini dan telah banyak melahirkan berbagai macam penemuan canggih di dunia modern, termasuk komputer pribadi, laser, dan medical imaging devices (MRI).
Pada tahun 1933, Max Born meninggalkan Jerman untuk menghindari atas meningkatnya anti-Semitisme dan menerima posisi sebagai dosen di University of Cambridge. Dari 1936 sampai 1953, ia telah menjadi guru besar Filsafat Alam di Universitas Edinburgh di Skotlandia. Selama itu, Born berfokus pada elektrodinamika nonlinear.
Kemudian pada 1953, Born pensiun dan kembali ke Jerman di Bad Pyrmont, dekat Gottingen. Ia menjadi warganegara Inggris dan anggota Royal Society di London pada 1939.
Puncak karir Born pada 1954, ia berhasil menerima Hadiah Nobel Fisika untuk karyanya pada fungsi kepadatan probabilitas dan studinya pada fungsi gelombang. Selain memenangkan Penghargaan Nobel Fisika, Born juga dianugerahi Stokes Medal dari Cambridge University dan Hughes Medal (1950).
Sumber: Wikipedia
Max Born Pada tahun 1909, ia ditunjuk sebagai salah satu dosen di Georg-August-Universitaet Goettingen, di mana ia bekerja hingga 1912, kemudian ia pindah ke Universitas Chicago. Pada tahun 1915, ia kembali ke Jerman namun harus masuk Militer Jerman.
Pada tahun 1919, born menjadi guru besar di Universitas Goethe Frankfurt, dan kemudian profesor di Göttingen pada 1921. Selama masa inilah Born berhasil merumuskan penafsiran tentang probabilitas fungsi kepadatan dalam persamaan mekanika kuantum Schroedinger. Gagasan Max Born inilah yang menggantikan teori kuantum yang asli dan dikenal dengan teori Born Rule.
Di dunia internasional, Max Born dikenal sebagai seorang penemu Born Rule, sebuah teori yang menggunakan probabilitas matematika untuk melakukan prediksi lokasi partikel-partikel gelombang dalam sebuah sistem kuantum.
Born Rule menjadi salah satu bagian penting sebagai upaya mempelajari dan menerapkan mekanika kuantum hingga saat ini dan telah banyak melahirkan berbagai macam penemuan canggih di dunia modern, termasuk komputer pribadi, laser, dan medical imaging devices (MRI).
Pada tahun 1933, Max Born meninggalkan Jerman untuk menghindari atas meningkatnya anti-Semitisme dan menerima posisi sebagai dosen di University of Cambridge. Dari 1936 sampai 1953, ia telah menjadi guru besar Filsafat Alam di Universitas Edinburgh di Skotlandia. Selama itu, Born berfokus pada elektrodinamika nonlinear.
Kemudian pada 1953, Born pensiun dan kembali ke Jerman di Bad Pyrmont, dekat Gottingen. Ia menjadi warganegara Inggris dan anggota Royal Society di London pada 1939.
Puncak karir Born pada 1954, ia berhasil menerima Hadiah Nobel Fisika untuk karyanya pada fungsi kepadatan probabilitas dan studinya pada fungsi gelombang. Selain memenangkan Penghargaan Nobel Fisika, Born juga dianugerahi Stokes Medal dari Cambridge University dan Hughes Medal (1950).
Sumber: Wikipedia
Silahkan berkomentar dengan baik, asal tidak melanggar peraturan dibawah ini.
1. NO SPAM
2. NO SARA
3. NO LINK AKTIVE
Terimakasih
EmoticonEmoticon