Cerita Humor Mukidi - Cerita humor yang beberapa waktu lalu menjadi viral di sosial media berawal dari cerita lucu yang diposting di sebuah blog. Kisah ini bercerita tentang Mukidi, Markonah dan Wakijan.
Sosok asli penulis cerita ini adalah bapak Soetantyo, pria berusia 62 tahun. Karya orisinil yang dikenal dengan "Mukidi" inilah yang mejadi perbincangan setiap orang didunia maya.
Dan inilah beberapa cerita lucu mukidi yang mengundang gelak tawa dan dapat mengocok perut setiap orang yang membacanya.
Dokter: "Bapak tau cara membuat sarung tangan karet yang sedang saya pakai ini?"
Mukidi: "Tidak dok." (Sambil memberi isyarat dengan tangannya).
Dokter: "Begini Pak. Karet mentah direbus sampai meleleh lalu pegawai pabrik rame2 mencelupkan tangan ke dalam cairan karet itu. Setelah itu tangan segera diangkat untuk diangin-anginkan. Tak lama kemudian jadilah sarung tangan seperti ini."
Mukidi: (Tersenyum mendengar penjelasan sang dokter).
(Beberapa saat kemudian ).
Mukidi: (Tertawa terpingkal-pingkal).
Dokter: (Heran) "Mengapa Anda tertawa seperti itu?"
Mukidi: "Dengar cerita dokter tadi, saya lalu membayangkan bagaimana cara membuat alat kontrasepsi."
Dokter: (Bengong).
Mukidi: "Bu, rujak satu, berapa?"
Markonah: "Sepoloh rebu, cak."
Selesai dibungkus, Cak Mukidi bayar dengan uang Rp 20.000.
Markonah: "Cak, tangan saya lagi belepotan, kembaliannya ambil sendiri di sini ya," (Sambil menunjuk belahan dada atas).
Tanpa ragu-ragu Cak Mukidi merogoh karena orang Madura memang biasa menaruh segala macem di sana pikirnya.
Mukidi: "Nggak ada Bu."
Markonah: (Kasih instruksi) "Lebih dalam lagi, terus, terus. Ke kanan, ke kiri."
Mukidi: "Nggak ada Bu."
Markonah: "Ya sudah."
Mukidi: "Lah terus mana kembalian saya?"
Markonah: (Dengan enteng berkata) "Ongkos rogoh-rogoh sepoloh rebu Cak, sampeyan kira goh-rogoh nang njero kutang ku gratis."
Mukidi: (Hanya garuk-garuk kepala sambil nyengir mendengar Bu Markonah).
Markonah: "Mas mukidi, kamu jahat."
Mukidi: "Kenapa dek?"
Markonah: "Mas mukidi selingkuh!"
Mukidi: "Siapa yang bilang!"
Markonah: "Ada tetangga yang liat kemarin mas mukidi boncengi perempuan."
Mukidi: "Oh, itu pacar gelapku."
Markonah: "Oh, jadi bukan selingkuh toh."
Mukidi: "Bukan."
Markonah: "Yaudah, maafkan aku ya mas, udah berprasangka mas selingkuh."
Mukidi: "Min sampean kok kalau diliat2 kayak orang lagi kurang sehat ya? Emang lagi ga enak badan?"
Sukimin: "Iya, belakangan ini aku emang lagi ga enak badan di, gara2 ada yg aku lagi pikirin."
Mukidi: "Kamu tu mikirin apa to min, min."
Sukimin: "Ini, mmm, aku punya kebiasaan aneh."
Mukidi: "Aneh apa?"
Sukimin: "Aku punya kebiasaan setiap hari suka buang air besar setiap jam 7 pagi."
Mukidi: "Lah bagus itu! Emang udah kodrat manusia kalo pagi pasti buang hajat. Itu kan namanya sehat."
Sukimin: "Sehat sih sehat di, tapi masalahnya aku tuh selalu bangun jam 9an!"
Mukidi: "Enam belas agustus tahun empat lima…"
Juri: "Salah itu, ulangi!"
Mukidi: "Enam belas agustus tahun empat lima…"
Juri: "Salah, kesempatan terakhir!"
Mukidi: "Saya ndak salah pak, sampean dengar saya nyanyi dulu.."
(Akhirnya juri serius mendengarkan Mukidi bernyanyi).
Mukidi: "Enam belas agustus tahun empat lima, BESOKNYA hari Kemerdekaan kita…"
Demikian Cerita Humor Mukidi Yang Menjadi Viral di Sosial Media yang menjadi viral di sosial media. Semoga dengan membaca cerita lucu ini menjadi bermanfaat. Sumber: https://ceritamukidi.wordpress.com/
Sosok asli penulis cerita ini adalah bapak Soetantyo, pria berusia 62 tahun. Karya orisinil yang dikenal dengan "Mukidi" inilah yang mejadi perbincangan setiap orang didunia maya.
Dan inilah beberapa cerita lucu mukidi yang mengundang gelak tawa dan dapat mengocok perut setiap orang yang membacanya.
Cerita Humor Mukidi Yang Menjadi Viral
Cerita Humor Mukidi "Membuat Alat Kontrasepsi"
Di ruang operasi rumah sakit, seorang dokter bedah melihat Mukidi yang akan dioperasi kelihatan gelisah. Untuk menenangkannya, Mukidi diajak bercanda.Dokter: "Bapak tau cara membuat sarung tangan karet yang sedang saya pakai ini?"
Mukidi: "Tidak dok." (Sambil memberi isyarat dengan tangannya).
Dokter: "Begini Pak. Karet mentah direbus sampai meleleh lalu pegawai pabrik rame2 mencelupkan tangan ke dalam cairan karet itu. Setelah itu tangan segera diangkat untuk diangin-anginkan. Tak lama kemudian jadilah sarung tangan seperti ini."
Mukidi: (Tersenyum mendengar penjelasan sang dokter).
(Beberapa saat kemudian ).
Mukidi: (Tertawa terpingkal-pingkal).
Dokter: (Heran) "Mengapa Anda tertawa seperti itu?"
Mukidi: "Dengar cerita dokter tadi, saya lalu membayangkan bagaimana cara membuat alat kontrasepsi."
Dokter: (Bengong).
Cerita Humor Mukidi "Tidak Ada Uang Kembalian"
Cerita ini berawal saat Cak Mukidi akan pergi ke pasar, mau kulineran rujak cingur yang penjualnya ibu-ibu asal Madura bertubuh montok bernama Bu Markonah.Mukidi: "Bu, rujak satu, berapa?"
Markonah: "Sepoloh rebu, cak."
Selesai dibungkus, Cak Mukidi bayar dengan uang Rp 20.000.
Markonah: "Cak, tangan saya lagi belepotan, kembaliannya ambil sendiri di sini ya," (Sambil menunjuk belahan dada atas).
Tanpa ragu-ragu Cak Mukidi merogoh karena orang Madura memang biasa menaruh segala macem di sana pikirnya.
Mukidi: "Nggak ada Bu."
Markonah: (Kasih instruksi) "Lebih dalam lagi, terus, terus. Ke kanan, ke kiri."
Mukidi: "Nggak ada Bu."
Markonah: "Ya sudah."
Mukidi: "Lah terus mana kembalian saya?"
Markonah: (Dengan enteng berkata) "Ongkos rogoh-rogoh sepoloh rebu Cak, sampeyan kira goh-rogoh nang njero kutang ku gratis."
Mukidi: (Hanya garuk-garuk kepala sambil nyengir mendengar Bu Markonah).
Cerita Humor Mukidi "Perselingkuhan Mukidi"
Cerita ini berawal ketika istri mikidi yang bernama markonah marah ketiga mendengar mukidi selingkuhMarkonah: "Mas mukidi, kamu jahat."
Mukidi: "Kenapa dek?"
Markonah: "Mas mukidi selingkuh!"
Mukidi: "Siapa yang bilang!"
Markonah: "Ada tetangga yang liat kemarin mas mukidi boncengi perempuan."
Mukidi: "Oh, itu pacar gelapku."
Markonah: "Oh, jadi bukan selingkuh toh."
Mukidi: "Bukan."
Markonah: "Yaudah, maafkan aku ya mas, udah berprasangka mas selingkuh."
Cerita Humor Mukidi "Jadwal Buang Air"
Pada suatu minggu pagi Mukidi (45 th) berkunjung ke rumah teman baiknya Sukimin (48 th) untuk menyambung tali silaturahmi. Merekapun berbincang-bincang dengan akrab. tapi Mukidi melihat ada yang janggal pada ekspresi wajah Sukimin,Mukidi: "Min sampean kok kalau diliat2 kayak orang lagi kurang sehat ya? Emang lagi ga enak badan?"
Sukimin: "Iya, belakangan ini aku emang lagi ga enak badan di, gara2 ada yg aku lagi pikirin."
Mukidi: "Kamu tu mikirin apa to min, min."
Sukimin: "Ini, mmm, aku punya kebiasaan aneh."
Mukidi: "Aneh apa?"
Sukimin: "Aku punya kebiasaan setiap hari suka buang air besar setiap jam 7 pagi."
Mukidi: "Lah bagus itu! Emang udah kodrat manusia kalo pagi pasti buang hajat. Itu kan namanya sehat."
Sukimin: "Sehat sih sehat di, tapi masalahnya aku tuh selalu bangun jam 9an!"
Cerita Humor Mukidi "Lomba Nyanyi Hari Kemerdekaan"
Pada suatu hari saat dikampung halaman mukidi sedang mengadakan lomba nyanyi untuk memperingati hari kemerdekaan.Mukidi: "Enam belas agustus tahun empat lima…"
Juri: "Salah itu, ulangi!"
Mukidi: "Enam belas agustus tahun empat lima…"
Juri: "Salah, kesempatan terakhir!"
Mukidi: "Saya ndak salah pak, sampean dengar saya nyanyi dulu.."
(Akhirnya juri serius mendengarkan Mukidi bernyanyi).
Mukidi: "Enam belas agustus tahun empat lima, BESOKNYA hari Kemerdekaan kita…"
Demikian Cerita Humor Mukidi Yang Menjadi Viral di Sosial Media yang menjadi viral di sosial media. Semoga dengan membaca cerita lucu ini menjadi bermanfaat. Sumber: https://ceritamukidi.wordpress.com/
Silahkan berkomentar dengan baik, asal tidak melanggar peraturan dibawah ini.
1. NO SPAM
2. NO SARA
3. NO LINK AKTIVE
Terimakasih
EmoticonEmoticon