Angklung adalah alat musik tradisional Indonesia yang berasal dari wilayah Jawa Barat kini semakin tersohor diseluruh dunia. Namun tahukah anda bahwa salah satu pencipta angklung hari ini merayakan ulang tahun yang ke-108 sehingga menghiasi Doodle di mesin pencari Google Indonesia sepanjang hari ini.
Dilansir dari Wikipedia Indonesia, pria kelahiran Garut, 13 Mei 1908 ini telah menciptakan alat musik angklung yang lebih dikenal dengan Angklung Diatonis. Dari karya beliau inilah angklung sebagai alat musik tradisional dapat memainkan musik-musik internasional.
Angklung sebenarnya hanya bernada 5 tangga nada ( Pentatonis ), lewat tangan kreatif Daeng Soetigna alat musik tersebut diubah menjadi 7 tangga nada atau lebih dikenal dengan Diatonis. Sehingga dapat memainkan begitu banyak musik-musik dengan cakupan yang luas.
Atas keberhasilannya, maka Angklung jenis ini diberi nama Angklung Padaeng. Namun pada dasarnya Daeng Soetigna adalah seorang guru. Beliau mulai mengabdikan dirinya dibidang alat musik tradisioanl Indonesia, Angklung, setelah dia tidak lagi bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pensiun pada diusia 56 tahun.
Atas jasanya mengembangkan alat musik tradisional Angklung, Daeng Soetigna, banyak mendapatkan penghargaan dari pemerintah Indonesia, diantaranya:
Ketika Daeng Soetigna akhirnya meninggal pada 8 April 1984, beliau masih terus mendapatkan penghargaan. Dalam catatan sejarah, 4 penghargaan terakhir yang diterima oleh Daeng Soetigna adalah:
Tidak hanya dari pemerintah Indonesia penghargaan tersebut disematkan pada Daeng Soetigna. Hari ini tepatnya 13 Mei 2016, Google Doodle merayakan HUT ke-108 pencipta Angklung Diatonis yang membuat Daeng Soetigna semakin dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia. ( Dikutip dari sumber: id.wikipedia.org ).
Dilansir dari Wikipedia Indonesia, pria kelahiran Garut, 13 Mei 1908 ini telah menciptakan alat musik angklung yang lebih dikenal dengan Angklung Diatonis. Dari karya beliau inilah angklung sebagai alat musik tradisional dapat memainkan musik-musik internasional.
Angklung sebenarnya hanya bernada 5 tangga nada ( Pentatonis ), lewat tangan kreatif Daeng Soetigna alat musik tersebut diubah menjadi 7 tangga nada atau lebih dikenal dengan Diatonis. Sehingga dapat memainkan begitu banyak musik-musik dengan cakupan yang luas.
Atas keberhasilannya, maka Angklung jenis ini diberi nama Angklung Padaeng. Namun pada dasarnya Daeng Soetigna adalah seorang guru. Beliau mulai mengabdikan dirinya dibidang alat musik tradisioanl Indonesia, Angklung, setelah dia tidak lagi bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pensiun pada diusia 56 tahun.
Atas jasanya mengembangkan alat musik tradisional Angklung, Daeng Soetigna, banyak mendapatkan penghargaan dari pemerintah Indonesia, diantaranya:
Piagam Penghargaan, atas Jasanya Dalam Bidang Kesenian Khususnya dan Kebudayaan Pada Umumnya, dari Gubernur Jawa Barat Brigjed Mashudi, 28 Februari 1968.
Piagam Penghargaan, dalam rangka mendorong pertumbuhan, pemekaran dan pengembangan keseniang angklung di ibukota, dari Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, 10 September 1968.
Tanda Kehormatan Satya Lencana Kebudayaan, dari Presiden Republik Indonesia, Jend. Soeharto, 15 Oktober 1968.
Piagam Penghargaan, atas jasa dalam pembinaan dan pengembangan seni daerah, khususnya seni Angklung, dari Gubernur Jawa Barat H.A. Kunaefi, 17 Agustus 1979.
Ketika Daeng Soetigna akhirnya meninggal pada 8 April 1984, beliau masih terus mendapatkan penghargaan. Dalam catatan sejarah, 4 penghargaan terakhir yang diterima oleh Daeng Soetigna adalah:
Piagam Penghargaan, sebagai perintis Pembangunan Pariwisata Jawa Barat, dari Gubernur Jawa Barat, R. Nuriana, 18 Februari 1994.
Piagam Penghargaan, seniman angklung yang telah berkreasi dan berkarya mengharumkan nama Jawa Barat di tingkat Nasional, dari Gubernur Jawa Barat, Danny Setiawan, 21 Juli 2005.
Piagam Penghargaan dan Metronome Award 2006, sebagai pengembang musik tradisional Angklung, dari Pusat Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Penata Musik Rekaman Indonesia, 21 Juli 2005.
Penghargaan Nasional Hak Kekayaan Intelektual 2013, Pencipta Angklung, Menteri Hukum dan Hak Asasi Republik Indonesia, Amir Syamsudin, 26 April 2013.
Tidak hanya dari pemerintah Indonesia penghargaan tersebut disematkan pada Daeng Soetigna. Hari ini tepatnya 13 Mei 2016, Google Doodle merayakan HUT ke-108 pencipta Angklung Diatonis yang membuat Daeng Soetigna semakin dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia. ( Dikutip dari sumber: id.wikipedia.org ).
Silahkan berkomentar dengan baik, asal tidak melanggar peraturan dibawah ini.
1. NO SPAM
2. NO SARA
3. NO LINK AKTIVE
Terimakasih
EmoticonEmoticon